Prodi Perbankan Syariah IAIN Kediri mengikuti Focus Group Discussion (FGD) dan Kongres I Asosiasi Program Studi Keuangan dan Perbankan Syariah (APSKPS) di Hotel Dafam Semarang, Selasa (15/3).
Kaprodi Perbankan Syariah UIN Walisongo Semarang Heny Yuningrum, M.Si dan selaku ketua kongres pertama APSKPS menjelaskan bahwa kongres tersebut bertujuan mensinergikan Prodi Perbankan Syariah membahas kurikulum MBKM yang saat ini sedang digalakkan menteri pendidikan.
Sinergitas ini merupakan awal menentukan Prodi Perbankan Syariah agar eksis dalam akademik dan nonakademik. ‘’Kerja sama antara pemerintah, perguruan tinggi masyarakat dan lembaga keuangan syariah harus berjalan bersama-sama,’’ ujarnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya mensinergikan kurikulum merdeka belajar Program Studi Perbankan dan Keuangan Syariah. Hadir dalam acara ini hingga 64 Perguruan Tinggi yang tergabung dari PTKIN, PTN, dan PTS se-Indonesia. Acara ini digelar secara offline dengan menerapkan protokal kesehatan.
Dr. Sulistyowati, MEI berharap jika kongres ini bisa menguatkan studi perbankan dan keuangan syariah. “Tujuan kongres ini adalah bentuk silaturahim dan penguatan Program Studi Perbankan dan Keuangan Syariah se-Indonesia. Dukungan MBKM harus dilakukan oleh semua elemen karena pelaksanaannya tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, sehingga perlu kerjasama antar Perguruan Tinggi, Program Studi dan pihak terkait,” ujarnya.
Dengan sistem yang ditawarkan oleh perbankan syariah, maka SDM yang berkualitas harus dibekali dengan pengetahuan terkait ekonomi syariah dan muamalah. Tidak sekedar pengetahuan, SDM berkualitas juga harus dibekali dengan pengalaman.
No comments